Minggu, 11 September 2011

kisah sakit gigi

pernah merasakan sakit gigi susu?
gh, rasanya sungguh ga asyik. makanan enak nan mahal ga ngaruh..
tilah pekan-pekan terberat sebanjang pertmbuhan gigi..

ketika sakitnya ga hilang2, akhirnya saya ke dokter 24 jam ( ini termasuk awal2 ke dokter setelah hampir setaun cukup dengan pola makan & hidup sehat agar bugar). dari dokter diberi obat untuk penghilang rasa sakit. ternyata tetap saja tidak sembuh. akhirnya berinisiatiflah ke dokter gigi di PMI sambil membawa madu, berharap menjadi pengurang rasa sakit (karena obat dari dokter teh hilang, lupa taruh dimana).
sewaktu diperiksa, ternyata memang ada gigi susu yang baru tumbuh dengan posisi nyengsol kata orang sunda, gitu. disarankan untuk ikut operai kecil pekan depannya. saya sih iya aja, habisnya sakitnya ngerepotin. eh pas mau berangkat ke loket administrasi & mengisi formulir, ditanya sama susternya, sudah tau biayanya, mas? ya dijawab ga tau, lah.
eh ternyata biaya rontgen + operasi kecilnya 1jt..
keluarlah saya dari ruangan praktek ke loket pembayaran konsutasi (Rp 30rb-an kala ga salah), lalu disuruh tebus obat di apotek selama nunggu jadwal operasi ecil pekan depan.
tahu apa yang terjadi, ternyata badan jadi lemes, bukan karena sakit giginya sadara-saudara.. tp ngedenger biayanya.. fiyuhh..
akhirnya setelah bayar konsultasinya loket obat pun dilewati, langsung ke parkiran.. ambil motor, lal ke spensa..

di spensa, saya ambil fee nasyid bulan ini. eh ternyata fee untuk para mentor yang belum diambil sekian lama, berhasil diambil juga sekalian.
jalanlah saya ke smansa buat menyerahkan dana mentoring ke mentor yg kebetlan ada di smansa. saya kasih, kemudian ada peluang infaq untuk acara forkom alims. saya kasih 100rb.

pekan depan pun tiba, ternyat ga perlu daftar operasi kecil, pagi itu tiba2 sakitnya berangsur sembuh, hingga akhirnya tidak terasa lagi hingga sekarang. (posisi gigi, pun rasanya tidak nyengsol, deh)

subhanalloh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar